Selasa, 24 Maret 2009

Perkembangan Perapian Hingga Kompor Digital

A. Pengertian Kompor
Kompor adalah alat masak yang menghasilkan panas tinggi. Biasanya ditemukan di dapur dengan bahan bakar yang dapat bermacam-macam, seperti :
a. LPG (gas alam)
b. Bio Gas
c. Resistansi Listrik (dengan elemen pemanas)
d. Air (dengan bantuan listrik dan bahan bakar minyak)
e. Bahan Bakar Minyak
f. Bahan Bakar Padat seperti arang, briket batu bara, dsb.

B. Perjalanan Perkembangan Kompor
Di awal peradaban manusia, manusia telah mengenal api. Api kemudian digunakan untuk mematangkan makanan, sehingga dapat menambah cita rasa makanan tersebut. Api kemudian dibuat dengan menggunakan bahan bakar kayu dan batubara dan untuk menjaga keseimbangan besarnya api, maka dibuat perapian sebagai wadah untuk menempatkan api.
seiring waktu, ditemukanlah minyak bumi yang ternyata dapat memicu api. Sehingga dibuatlah kompor dengan bahan bakar minyak bumi. Sebelum ditemukannya minyak bumi sebenarnya telah ditemukan minyak hewani yang juga dapat menimbulkan api. Namun, minyak hewani tersebut tidak digunakan sebagai bahan bakar kompor, dikarenakan minyak hewani tidak efisien untuk bahan bakar kompor. Selain sulitnya mendapatkannya, juga minyak hewani cepat habis dalam pemakaian. Maka kompor minyak bumi pun mulai digunakan dan populer di tahun 1990-an.
Dikarenakan minyak bumi yang terbatas, manusia menciptakan alternatif baru, yaitu kompor gas alam dan kompor resistansi listrik.



Dari kedua jenis kompor ini, yang berkembang pesat di Indonesia adalah kompor dengan bahan bakar gas alam. Hal ini didukung oleh faktor keberadaan gas alam di Indonesia. Setelah dapat bertahan sampai lebih dari sepuluh tahun, kompor dengan bahan bakar gas alam berkembang kembali menjadi kompor biogas, kompor ini menggunakan gas hasil dari kotoran ternak, sedangkan kompor minyak tanah dan kompor resistansi listrik digabunggkan menjadi kompor air, dimana kombinasi antara satu sendok teh minyak tanah plus satu liter air sebagai bahan bakar maka kompor tersebut bisa menyala selama satu jam. tentu saja sangat jauh lebih hemat bila bandingkan Dengan performance kompor biasa yang bisa menghabiskan satu liter minyak tanah untuk waktu yang sama. Air tersebut mampu menyalakan api yang sangat kuat, tidak menimbulkan asap, jelaga, bau. dan tingkat suhu yang juga tinggi (warna api agak biru dan bahkan lebih panas dibanding kompor gas.). Namun sesuai dengan namanya, tentu saja kelebihan kompor tersebut, terletak pada iritnya bahan bakar yang diperlukan.
Rahasianya hemat dari kompor ini adalah, pada perangkat listrik yang dipasang padanya yang berfungsi sebagai alat konversi energi air dan minyak tanah, sekaligus sebagai pengatur panas pada api kompor.
Daya listrik yang dipakai pun tidak besar, hanya 10 watt saja. Dengan kombinasi listrik, minyak dan air ini, Kompor mampu menyala selama 24 jam penuh hanya dengan satu liter BBM saja yang ditambah sepuluh liter air.
Pilihan bahan bakarnya pun tidak terbatas pada minyak tanah semata. Melainkan bisa juga diganti dengan spiritus, alkohol, atau bahan-bakar lainnya.
Kompor dengan resistansi listrik pun dirombak kembali, dan telah berubah menjadi sistem komputer. Pada kompor ini tidak akan ditemukan api, sehingga timbul pertanyaan bagaimana kompor ini digunakan. Kompor digital hanya merubah energi listrik menjadi suhu yang dapat diatur tanpa membakar objek yang yang dipanaskan, seperti pada kompor resistansi listrik dengan elemen pemanas. Sehingga pemakai tidak harus khawatir tangannya akan terbakar terkena api. kompor ini akan menurunkan suhu secara otomatis jika suhu pemanasan telah melampaui batas maksimum pemanasan dan menghasilkan sebuah kompor dengan tingkat keselamatan yang tinggi dibandingkan jenis kompor lainnya.

C. Manfaat, Kerugian dan Solusi
Sudah jelas, kompor digunakan sebagai alat masak. Akibat dari panas yang diperlukan sangat tinggi, maka api yang dibutuhkan pun akan berbahaya bila terjadi keteledoran pada pemakai. Hal ini bisa menimbulkan kecelakaan, mulai dari tangan yang terbakar sampai kebakaran yang menghanguskan beberapa rumah. Terlebih lagi masalah bahan bakar yang diperlukan pada kompor tradisional mengakibatkan tingkat sumber daya alam baik yang dapat diperbaharui maupun yang tidak dapat diperbaharui menurun. Bila hal ini terus dibiarkan akan berdampak buruk seperti kelangkaan sumber daya alam. Maka perlu penanganan dengan cara mencari bahan bakar alternatif baru dan tetap mejaga keselamatan pemakainya. Pilihan yang tepat jatuh pada kompor digital, selain merupakan jenis paling aman untuk digunakan, kompor digital pun tidak menggunakan bahan bakar minyak dalam pemakaian, juga tidak menimbulkan polusi.

Tidak ada komentar: